rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Thursday, July 1, 2010

CLOSE AGAIN

     Melalui pertarungan seru, paman akhirnya terpilih menjadi gubernur provinsi berjuluk kota metropolitan yang juga terkenal sebagai wilayah terpadat, termacet, terkotor dan berlangganan banjir.

     Setelah dilantik, paman memanfaatkan hari libur pertamnanya sebagai gubernur dengan berwisata ke sebuah pulau. Saat berjalan sendirian di pantai, paman menemukan sebuah botol. Saat tutup botol di buka, keluarlah sesosok jin. "Sebagai ungkapan terimakasihku,aku akan mengabulkan permintaan tuan," kata jin tresebut.

    "Aku ingin daerah yang aku pimpin jadi daerah yang bersih bebas macet dan bebas banjir," ujar paman sebagai gubernur.

    Jin itu terdiam lalu masuk ke botol dan berkata, "Tuan, tolong tutup krmbali botolnya."

Sunday, June 27, 2010

SAD STORY

     Gara-gara ada gempa, lift hotel Ma'reot dimatikan. Jalan satu-satunya bagi Andi dan dua kawannya yaitu Budi dan Untung, untuk mencapai kamar mereka yang terdapat di lantai 30 adalah lewat tangga.

     Agar tak bosan selama menapaki tangga, ketiganya sepakat berbagi tugas. Andi harus menyanyi antara lantai 1 sampai 10. Budi bertugas bercerita lucu antara lantai 11 sampai 20. Sedangkan Untung bertugas mengisi sisa perjalanan itu dengan cerita sedih.

     Sampai di lantai 21, Untung berkata, "Kawan-kawan, aku akan memulai cerita sedih dengan mengatakan bahwa kunci kamar kita tertinggal di meja resepsionis."

SAD

     Tono mendengar percakapan dua tetangganya yang diketahui  sangat aktif dalam pilkada di kotanya belum lama ini.

     "Kok kelihatan sedih, padahal jagoanmu menang pilkada," kata temannya.

      "Apa karena uangmu habis banyak untuk nyumbang dan kamu nggak diajak pesta?"

     "Nyumbang sih aku sudah rela."

     "Terus?"

     "Soalnya aku kalah taruhan."

     "Kok bisa."

     "Maksudnya biar impas, aku pegang lawan. Eh ternyata yang menang jagoanku. Ya sudah, ku kalah diut dua kali..."

NO TEACHER

     Malam itu, Boni bermalam di rumah kakaknya yang memiliki empat anak laki-laki dan semuanya sudah bersekolah di SD. Menjelang tidur, keempat bocah itu ribut di kamar mereka. Ibu mereka pun membuka pintu kamar dan bertanya, "Kalian sedang apa, kok ribut sekali?"

     "Kami sedang main sekolah-sekolahan, Bu. Aku yang jadi ketua kelasnya," sahut si sulung.

     "Emangnya kalau di sekolah kalian juga seribut ini?" kembali ibu bertanya.

     "Kan, sedang tidak ada gurunya," jawab anak nomor dua.

Wednesday, June 23, 2010

TEMAN TIDUR

     Barjuni sebagai anggota parlemen bagai disambar petir di siang bolong ketika menerima telepon dari seorang wanita yang mengaku sebagai bekas teman tidurnya. "Kita kan pernah tidur bersama. Agar cerita ini tidak bocor ke pers, kirim uang Rp 10 juta ke rekening saya," katanya. Tak mau ambil risiko, Barjuni menuruti kemauan wanita itu.

     Pemerasan itu berulang empat kali. Selama itu, Barjuni yang sudah tiga periode jadi anggota DPR gagal menebak siapa wanita itu. Kali kelima wanita tersebut menelepon, Barjuni bertanya, "Kali ini tolong jawab pertanyaan saya, di mana kita pernah tidur bersama?"

     Sambil cekikikan, wanita itu menjawab, "Waktu presiden berpidato di gedung parlemen."

PECAHKAN KACA

     Seorang pelaut dijebloskan ke penjara dan terancam hukuman mati. Rekan satu selnya heran, salah apa si pelaut itu sampai diancam hukuman seberat itu. "Kesalahanku cuma memecahkan kaca jendela," kata Pelaut.

     "Hah! Memecahkan jendela diancam hukuman mati?" tanya rekan satu selnya.

     "Iya,kaca  jendela kapal selam yang sedang patroli di dalam laut. "

Tuesday, June 22, 2010

BALLOONS

Two Balloons (present tense version)

Two balloons are floating across the desert.

One balloon says to the other:

"Look out for the cactussssssssssss!"

Two Balloons (past tense version)

Two balloons were floating across the desert.

One balloon said to the other:

"Look out for the cactussssssssssss!"